Selasa, 16 Oktober 2012

03. Keutamaan Sholat Di Masjidil Haram Dan Masjid Nabawi


REPUBLIKA.CO.ID – Sulaiman bin Atiq mendengar Ibnu Zubair berkata di atas mimbar, “Satu kali salat di Masjidil Haram lebih utama daripada seratus (barangkali seratus ribu) kali salat di masjid yang lain.”
Al-Humaidy mengatakan bahwa Sufyan berkata, “Maka mereka berpandangan karena satu kali salat di Masjidil Haram lebih utama daripada seratus kali salat di masjid yang lain, kecuali Masjid Rasul, sebab keutamaannya adalah seratus kali salat.” (Musnad Al-Humaidy: 11/420).
Di dalam Akhbar Makkah karya Al-Azraqy disebutkan, bahwa Abdul Jabbar bin Ward Al-Makky telah mendengar Atha’ bin Abi Rabah berkata, “Masjidil Haram adalah Tanah Haram (baca: suci) secara keseluruhan.” (Al-Azraqy: 11/62).
Ali Al-Azdy juga mendengar Abu Hurairah berkata, “Sungguh, kami menemukan di dalam Kitab Allah Azza Wa Jalla bahwa batas Masjidil Haram adalah mulai dari bukit Hazwarah hingga Mas’a (tempat sa’i).” (Al-Azraqy: 11/62).
Abdullah bin Amr bin Ash berkata, “Dasar-dasar Masjidil Haram yang dibangun oleh Ibrahim adalah mulai dari bukit Hazwarah, hingga Mas’a sampai dengan muara Ajyad. Dan Khalifah Al-Mahdy telah membangun masjid di atas Mas’a.”
Said bin Musayyib menceritakan, seorang pria memohon izin kepada Umar bin Khathab RA untuk mendatangi Baitul Maqdis.
Maka Umar berkata kepadanya, “Pergi dan bersiap-siaplah. Jika engkau telah siap, beritahukanlah kepadaku.” Maka ketika dia telah siap, dia mendatangi Umar dan Umar berkata. “Pergunakanlah ia untuk menunaikan umrah.”
Dan dua orang pria melewatinya, sementara dia tengah menyerahkan unta sedekah (zakat), maka dia bertanya kepada mereka, “Kalian datang dari mana?”
Mereka menjawab, “Dari Baitul Maqdis.”
Kemudian Umar memukul mereka dengan cemeti sambil berkata, “Apakah itu haji sebagaimana haji ke Baitullah?”
Mereka menjawab, “Sesungguhnya kami hanya sekedar lewat.” (Al-Azraqy: 11/63).
Atha’ bin Abi Rabah mengatakan, seorang pria datang kepada Rasulullah Saw pada hari Fath, lalu berkata, “Aku telah bernazar bahwa aku akan melakukan salat di Baitul Maqdis.”
Maka Rasulullah SAW bersabda, “Di sini lebih utama, maka shalatlah!”
Tetapi pria itu terus mengatakan hal itu sebanyak tiga kali. Maka Nabi SAW bersabda, “Demi Tuhan yang jiwa Abul Qasim berada di tangannya, satu kali shalat di sini lebih utama daripada seribu kali shalat di negeri yang lain.” (Al-Azraqy: 11/64).



Tidak ada komentar:

Posting Komentar