Pelajaran dari kutaib “Shifat az-Zaujah ash-Sholihah” karya Syaikh Abdurrozzaq al-Badr -hafidzohulloh- (bagian 11)
Dan diantara sifat istri sholihah: Tidak kufur terhadap orang-orang yang memberinya nikmat, yaitu tidak mengingkari nikmat-nikmat yang telah dimudahkan Alloh tabaroka wa ta’ala kepadanya melalui suaminya, sebagaimana dalam hadits:
لَا يَشْكُرُ اللَّهَ مَنْ لَا يَشْكُرُ النَّاسَ
“Tidak dikatakan seorang itu bersyukur kepada Alloh apabila ia tidak bersyukur kepada manusia.”
[HR. Ahmad no. 7939 dan Abu Dawud no. 4811 dari hadits Abu Huroiroh rodhiyallohu anhu dan dishohihkan al-Albani dalam ash-Shohihah no. 416]
[HR. Ahmad no. 7939 dan Abu Dawud no. 4811 dari hadits Abu Huroiroh rodhiyallohu anhu dan dishohihkan al-Albani dalam ash-Shohihah no. 416]
Kemudian hadits lain yang menjelaskan masalah ini adalah yang diriwayatkan oleh al-Bukhori dalam al-Adab al-Mufrod dari hadits Asma bintu Yazid al-Anshoriyyah, ia berkata: “Nabi shollallohu alaihi wa sallam pernah lewat di depanku ketika aku sedang bersama teman-teman sebayaku, lalu beliau mengucapkan salam kepada kami dan berkata:
«إِيَّاكُنَّ وَكُفْرَ الْمُنْعِمِينَ» ، فَقُلْتُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، وَمَا كُفْرُ الْمُنْعِمِينَ؟ قَالَ: ” لَعَلَّ إِحْدَاكُنَّ تَطُولُ أَيْمَتُهَا مِنْ أَبَوَيْهَا، ثُمَّ يَرْزُقُهَا اللَّهُ زَوْجًا، وَيَرْزُقُهَا مِنْهُ وَلَدًا، فَتَغْضَبُ الْغَضْبَةَ فَتَكْفُرُ فَتَقُولُ: مَا رَأَيْتُ مِنْكَ خَيْرًا قَطُّ “
“berhati-hatilah kalian dari kufur terhadap pemberi nikmat”, aku bertanya: “wahai Rosululloh, apa itu kufur terhadap pemberi nikmat?”, beliau menjawab: “Mungkin ada salah seorang diantara kalian yang telah lama menyendiri (melajang) bersama orang tuanya kemudian Alloh memberinya rizki berupa seorang suami dan Alloh memberinya rizki berupa anak dari suaminya itu. Namun ketika ia marah kepada suaminya ia berbuat kufur dengan mengatakan: “Aku tidak pernah melihat satu kebaikanpun darimu.”
[HR.Bukhori dalam al-Adabul Mufrod no. 1048, dan dishohihkan al-Albani dalam ash-Shohihah no. 823].
[HR.Bukhori dalam al-Adabul Mufrod no. 1048, dan dishohihkan al-Albani dalam ash-Shohihah no. 823].
Perkataan beliau: “telah lama menyendiri (melajang) bersama orang tuanya”, maksudnya adalah wanita tersebut telat nikah.
Dan diriwayatkan dalam as-Sunan al-Kubro karya an-Nasa’i dari Abdulloh bin Umar, ia berkata: Rosululloh shollallohu alaihi wa sallam bersabda:
لَا يَنْظُرُ اللهُ إِلَى امْرَأَةٍ لَا تَشْكَرُ لِزَوْجِهَا وَهِيَ لَا تَسْتَغْنِي عَنْهُ
“Alloh tidak melihat kepada seorang wanita yang tidak bersyukur kepada suaminya, padahal ia butuh kepada suaminya itu.”
[HR. an-Nasa’i dalam as-Sunan al-Kubro no. 9135. Dishohihkan al-Albani dalam ash-Shohihah no. 289]
[HR. an-Nasa’i dalam as-Sunan al-Kubro no. 9135. Dishohihkan al-Albani dalam ash-Shohihah no. 289]
***
Yang perlu diperhatikan agar tidak terjadi salah paham, bahwa kekufuran yang disebutkan dalam hadits ini bukanlah kekufuran yang mengeluarkan seseorang dari keislamannya (istilahnya “kufrun duuna kufrin”), akan tetapi ia termasuk dosa besar dan termasuk diantara penyebab banyaknya wanita dimasukkan ke dalam neraka. Rosululloh shollallohu alaihi wa sallam bersabda:
أُرِيتُ النَّارَ فَإِذَا أَكْثَرُ أَهْلِهَا النِّسَاءُ، يَكْفُرْنَ» قِيلَ: أَيَكْفُرْنَ بِاللَّهِ؟ قَالَ: ” يَكْفُرْنَ العَشِيرَ، وَيَكْفُرْنَ الإِحْسَانَ، لَوْ أَحْسَنْتَ إِلَى إِحْدَاهُنَّ الدَّهْرَ، ثُمَّ رَأَتْ مِنْكَ شَيْئًا، قَالَتْ: مَا رَأَيْتُ مِنْكَ خَيْرًا قَطُّ
“Neraka diperlihatkan kepadaku, ternyata mayoritas penghuninya adalah kaum wanita karena mereka berbuat kufur”, beliau ditanya: “apakah karena mereka kufur kepada Alloh?”, beliau menjawab: “Mereka mengkufuri suami dan mengingkari kebaikannya, seandainya engkau berbuat baik pada salah seorang dari mereka sepanjang masa kemudian ia melihat sesuatu yang tidak ia sukai darimu, ia akan mengatakan: “Aku sama sekali tidak pernah melihat satu kebaikanpun darimu.” [HR. al-Bukhori no. 29]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar